Biskuit Khong Guan masih menjadi suguhan wajib di rumahku saat hari Lebaran hingga kini. Masalahnya, Lebaran zaman dulu dengan sekarang sudah tidak sama lagi. Kalau dulu orang masih menyempatkan duduk untuk ngobrol sambil ngemil sementara varian jajanan terbatas. Biskuit Khong Guan satu dari sedikit jajanan itu, bahkan menjadi yang termewah karena tidak setiap hari ada. Kalau sekarang, orang hanya berkunjung sebentar karena banyak agenda yang harus mereka lakukan di tempat lain. Jenis makanan juga bervariasi sehingga sulit menganggap salah satunya istimewa. Meskipun demikian, Khong Guan tetap wajib hadir di meja suguhan karena kenangannya. Sehingga, Lebaran sudah lewat namun si biskuit lejen ini tetap bertahan. Aduh, sayang banget, kan? Nanti kalau keburu expired bagaimana? Nah, ini solusinya. Aku mengubah biskuit ini menjadi kudapan lezat. Caranya mudah dan biaya pun murah. Bahan: Beberapa keping biskuit Khong Guan 1 bungkus nutrijel rasa leci 2sdm gula pa...
Baru selesai nonton The Witch. Wah, nggak expect bakal sesuka ini. Awalnya aku cuma nonton karena sedang free dan ini cuma 10 episode aja. Pemain yang aku kenal juga cuma Jinyoung. Kupikir ini cuma cerita coming of age biasa. Lalu pas lihat openingnya sempat menyangka drama thriller juga. Wkwkwk. The Witch bercerita tentang Lee Dongjin (Park Jin-young), seorang data miner yang tiba-tiba melihat mantan teman sekolahnya, Park Mijung (Roh Jeong-eui) di kereta. Mijung dulu dipanggil 마녀 (Ma-nyeo) yang berarti Tukang Sihir karena setiap laki-laki yang menyukainya pasti celaka, bahkan meninggal. Akibat rumor Tukang Sihir ini Mijung diusir dari kampung dan kini mengisolasi dirinya. Dia bekerja sebagai penerjemah dan hanya keluar rumah saat jam 2.30 untuk meminimalkan kontak dengan manusia. Dongjin melihat Mijung di kereta di episode 1. Sumber tertera. Dongjin ingin membebaskan Mijung dari rumor agar dia bisa hidup selayaknya orang normal. Dia pun melakukan penelitian terkait fenomena yang...
Butab memang idealnya dicetak sebulan sekali, ya. Apalagi kalau tujuan pembuatan rekeningnya untuk pembayaran KPR. Tapi, bagaimana kalau bank penerbit bukunya tidak ada di kota tempat tinggalmu? Kamu tidak memiliki kartu ATM. Kantor cabang terdekat ada di kota lain yang transportasi umumnya tidak ramah dengan kondisi fisikmu? Ya, inilah yang terjadi padaku. Awalnya aku tidak menjadikan ini sebagai masalah karena toh masih bisa membayar tunai lewat teller atau transfer lewat rekeningku yang lain. Tapi, aku pernah transfer lewat rekening lain milikku dan resi tidak muncul. Beberapa hari menjelang jatuh tempo mendapatkan SMS pengingat agar segera melunasi tagihan bulan itu. Tentu saja aku was-was, ya. Aku gugling dan bertanya ke sesama nasabah yang mendapatkan pembiayaan dari bank yang sama. Dia bilang sih itu SMS random. Kalau sudah membayar bisa diabaikan. Pernah juga titip transfer ke ponakan namun hingga berhari-hari tidak ada konfirmasi transaksi berhasil. Hah... was-was l...
Komentar
Posting Komentar