Selembar Uang Dua Puluh Ribu

 



Pagi-pagi dibangunkan oleh ponakan balita. Aku pikir bakal disuruh mendongeng kisah Thor seperti malam sebelumnya atau tadi shubuh usai sahur. 

"Kenapa?" Tanyaku begitu pintu kamarku terbuka.

Dia menyodorkan selembar uang dua puluh ribuan. "Ini untuk onti," Katanya. 

Bingung aku. Kenapa tiba-tiba ngasih duit begini. 

"Uang apa ini?"

"Ini aku kasih onti uang untuk beli ranjang susun." Ucapannya polos dan antusias banget. Wkwkwk.




Flashback H-1 puasa.

Saat itu dia ikut aku ke rumah baruku. Rumah itu masih proses renov di sana sini dan belum aku tempati. Perabot juga belum ada sama sekali. Saat itu dia berandai-andai, nanti bakal ada berapa kamar dan siapa saja yang tinggal di situ. Aku mengiyakan apa saja yang dia bilang dan ikut masuk dalam angan-angannya.

"Nanti kamu sekamar dengan kakak, ya."

"Nggak mau. Aku nggak suka tidur dengan kakak."

"Kenapa?"

"Soalnya suka dibau-bauin." 

"Ya udah pake ranjang susun aja, kamu di bawah kakak di atas." Kataku sambil browsing ranjang susun di market place. 

"Aku mau yang di atas aja."

"Baik, Yang Mulia." Wkwkwk.

"Onti tidur di mana?"

"Di sini." (Waktu itu kami di kamar)

"Dengan siapa?"

"Dengan emak dan mbak x (kakak sepupunya). Ranjangnya susun tiga."

"Oh. Oke. Oke."

---

Harga ranjang susunnya 3 juta. 😭

Foto-foto: Canva 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Udang Goreng Tepung

Biskuit Khong Guan Sebulan Setelah Lebaran

Setahun Bersama Bule