Malaysia Trip Hari ke Dua (2/2)
Setengah hari berikutnya kami menuju ke Batu Caves. Naik KTM Komuter dari KL Sentral dan turun di stasiun Batu Caves. Harga tiket RM 16 untuk dua orang. Tiketnya berbentuk seperti kartu ATM, bukan koin seperti train sebelumnya. Keluar dari stasiun sudah langsung menuju pintu samping Batu Caves. Pengunjung langsung disambut monyet-monyet ekor panjang lucu sekaligus bikin kaget. Hahaha...
Dari arah kami masuk ada patung Hanoman, tempat sembahyang, patung garuda, lalu ke patung Murugan yang tingginya 42,7m dan merupakan ikon utama Batu Caves. Sebelum eksplor semuanya kami makan dulu, ya. Kami masuk ke resto India (lagi!) namanya Divya something, ngga sempat foto namanya. Pilihan menunya mie dan nasi, aku pas ingin makan nasi jadi pesen nasi goreng saja, seharga RM 7. Temanku makan bekal sarapannya, nasi lemak.
Setelah makan baru kami menuju lokasi utama. Ada tangga yang harus kami lalui. Terdiri dari 272 anak tangga (hasil browsing) dan di sepanjang tangga ada monyet-monyet ekor panjang berkeliaran. Salah satunya ngincer temanku. Kami duduk pun ditunggui terus. Setelah itu kami melanjutkan perjalanan dan si monyet pergi. Aku naik lebih dulu dan aku pikir masalah diikuti monyet sudah beres, ternyata dia menunggu temanku lengah untuk merebut jus jeruknya. Wkwkwk... Kocak banget sih.
Lanjut naik tangga. Ini bukan perkara mudah mengingat kami bukan anak muda lagi. Ini adalah deskripsi a walk to remember. Kami berhenti beberapa kali untuk menikmati pemandangan sekitar yang indah. Hingga akhirnya kami pun tiba di puncak 1, di dekat mulut gua utama. Ada gerbang untuk masuknya. Kami disambut gerimis yang turun dari atas gua, bukan dari air hujan. Suasana di sini berbeda dengan di luar, seperti dua alam. Di sini gelap, basah dan dingin sementara di luar gerbang terang dan kering. Pemandangan kota dari ketinggian ini juga indah banget.
Ada kuil-kuil di sini tapi kami tidak masuk. Hanya melihat-lihat saja. Ada toko yang menyediakan bunga-bunga dan susu dalam botol-botol plastik yang mungkin merupakan barang-barang untuk sembahyang. Kami berdua tidak tahu dan tidak bertanya. Dari situ ada tangga turun menuju kuil lain. Semakin ke sini curahan airnya semakin intens dan suasana semakin gelap karena sumber cahaya hanya berasal dari lubang kecil di atas tebing batu ini. Rasanya seperti hujan-hujanan.
Dari pelataran ini masih ada tangga naik lagi. Kali ini hanya aku yang naik karena temanku sudah tidak kuat berjalan. Karena ini kompleks tempat ibadah jadi di antara pengunjung yang hanya sekadar melihat-lihat, ada juga mereka yang datang untuk beribadah.
Jam 6 kami meninggalkan lokasi. Naik KTM Komuter balik ke KL Sentral cukup RM 3 per orang karena kami sudah punya kartu dan tinggal top up saja. Kami dan grup lain sempat bingung mencari platformnya. Sudah sampai di platform yang benar malah balik lagi. Wkwkwk. Kami ngobrol dengan grup tersebut yang ternyata juga dari Indonesia. Yay!
Kami turun di stasiun Tun Sambanthan karena ada sesuatu yang menyebabkan kereta tidak bisa melanjutkan perjalanan ke KL Sentral. Untuk kembali ke hotel kami harus mengandalkan map. Nyasar ke area konstruksi yang gelap dan sepi banget tapi ngga ada takut-takutnya. Hahaha.
Alhamdulillah bisa kembali ke hotel dengan selamat. Sebelum masuk hotel kami makan sup seafood di resto Melayu, India, Thailand yang persis di seberang hotel. Supnya enak banget membuat gagal move on. Harga sekitar RM 21 untuk 1 sup, 2 nasi dan 1 jus buah.
Demikian ringkasan perjalanan H2 bagian 2.
Bersambung...
Komentar
Posting Komentar